Meski banyak web hosting gencar
mengiklankan diri bahwa merekalah yang terbaik, memberi iming-iming
harga murah, pelayanan berkualitas, 99% uptime, spesifikasi server no.1,
dll. Tapi apakah semua itu benar?
Jawabannya tidak selalu, karena seperti
yang kita ketahui, iklan-iklan tersebut terkadang hanyalah janji dan
seringkali tidak sesuai harapan dan kebutuhan kita.
1. Lokasi server
Tentukan dimana audience (pembaca)
anda berada, jika situs anda berbahasa Indonesia sebaiknya lokasi
server diletakkan di Indonesia, sementara bila bahasa Inggris sebaiknya
di USA.
Ini sangat penting karena website yg
hosting-nya berlokasi di server luar negeri kecepatannya saat diakses
dari Indonesia akan 30%-50% lebih lambat dibandingkan lokasi server
Indonesia. Hal yang sama juga terjadi bila website di hosting di
Indonesia akan sangat lambat bila diakses dari luar negeri (60-70% lebih
lambat).
2. Perusahaan web hosting Lokal VS USA (internasional)
Bila sudah menentukan lokasi server,
maka bila memilih lokasi hosting lokal anda harus memilih perusahaan
hosting lokal. Tapi bila memilih lokasi server luar negeri maka
sebaiknya anda memilih perusahaan hosting USA.
Hal tersebut dianjurkan karena pertimbangan perusahaan web hosting USA memberikan fitur yang
lebih baik dengan harga lebih murah dibandingkan perusahaan webhosting
lokal.
Namun kerugiannya bila memilih
perusahaan hosting luar (USA) adalah kendala bahasa saat anda mengalami
masalah dan juga metode pembayaran yang harus memakai kartu kredit
ataupun PayPal.
3. Spesifikasi Server
Situs web hosting akan memberikan detail
spesifikasi server yang digunakan, periksa dan cermati server yang
mereka gunakan, jangan sampai server yg mereka pakai ketinggalan jaman.
4. PHP Memory dan Upload Max
Informasi PHP memory dan Upload Max
adalah hal yang paling jarang diinfokan oleh perusahaan webhosting,
padahal kedua info tersebut sangat penting agar website yang anda buat
dapat berjalan sempurna.
Idealnya anda membutuhkan minimal PHP
Memory 40MB dan Upload Max 2MB bila ingin menjalankan website
ber-platform WordPress dengan beberapa plugin terinstall. (Pilih yang
sudah memakai versi PHP 5 dan MySQL 5)
5. Pilihan Paket yang disediakan
Pilihan paket web hosting bermacam-macam mulai dari spesifikasi server, besaran bandwith, disk space usage, banyaknya account email, sub-domain,
dll. Sebaiknya pilih dahulu paket yang sesuai kebutuhan anda; dengan
ruang harddisk 250MB dan bandwith 20GB/bulan semestinya sudah cukup bila
website anda tergolong baru dirintis.
6. Control Panel
Tanyakan ke web hosting, control panel yang mereka sediakan. Pilihlah yang memakai cPanel
karena control panel inilah yang paling gampang disetting,
dioperasikan, dan mudah migrasi bila nantinya anda memutuskan untuk
berganti ke perusahaan webhosting lain.
Beberapa web hosting terutama US (lokal
juga ada) berusaha menekan pengeluaran dengan memberikan control panel
custom buatan sendiri yg sulit dioperasikan bagi webmaster pemula.
Sebaiknya hindari menggunakan web hosting semacam ini.
7. Umur dan kredibilitas perusahaan web hosting
Meskipun umur bukanlah patokan bahwa
perusahaan webhosting lebih baik dibandingkan yang baru berdiri, tapi
setidaknya anda tau bahwa perusahaan tersebut tidak akan bangkrut dan
tutup dengan membawa serta data dan file anda.
8. Reseller Web hosting
Beberapa perusahaan web hosting tidak
memiliki server sendiri namun menyewa ke pihak lain yang lebih besar
(broker), dan meskipun hal ini wajar dalam dunia bisnis tapi sebaiknya
dihindari untuk menjaga kita dari resiko dikemudian hari.
Baca Juga :
Tips Memilih Nama Domain