Tanpa disadari ternyata ada
tanda-tanda yang bisa menunjukkan pembuluh darah kita mulai tersumbat.
Penyempitan dan
sumbatan pembuluh darah
tersebut bisa memicu sebuah kondisi yang membahayakan nyawa, serangan
jantung. Di Amerika Serikat, setiap tahun lebih dari 700.000 orang
terkena serangan jantung dan 400.000 orang di antaranya meninggal akibat
penyakit jantung koroner.
Serangan jantung juga menjadi penyebab
kematian tertinggi yang di Indonesia. Dari tahun ke tahun penderita
penyakit ini terus meningkat namun masih banyak yang belum sadar akan
pencegahannya.
Deteksi dini penting dalam mencegah penyakit
berbahaya ini. Terlebih hampir 80 persen serangan jantung dapat dicegah
dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Siapa sangka, tanda-tanda yang sering diabaikan ternyata berdampak besar pada pembuluh yang membawa darah dari jantung ini.
Menurut dokter jantung asal Amerika Serikat, Joel K. Kahn ada
empat tanda yang menunjukkan Anda mengalami penyumbatan pada pembuluh arteri.
1. Disfungsi ereksi
Pria
sebenarnya memiliki sistem peringatan dini terhadap serangan jantung
koroner. Ketika pria sulit atau tak mampu ereksi, bisa jadi itu tanda
pembuluh arteri tersumbat di panggul sebelum serangan jantung terjadi.
Diperkirakan,
3-5 tahun sejak dimulainya gangguan ereksi ini sampai terjadinya
serangan jantung. Jadi sebenarnya masih ada waktu untuk mengubah pola
hidup dan mencegah serangan jantung di kemudian hari. Jangan langsung
mengandalkan obat kuat ketika muncul gejala ini.
2. Kebotakan
Sebuah
studi komperhensif yang melibatkan 37.000 pria menyebutkan, kebotakan
di bagian mahkota kepala diduga berkaitan erat dengan gejala penyakit
jantung koroner. Studi lainnya mengungkapkan lebih dari 7.000 orang
(termasuk 4.000 wanita) dengan kebotakan ringan hingga akut berisiko dua
kali lipat mengalami kematian akibat serangan jantung, baik pria maupun
wanita.
3. Lipatan telinga
Tanda aneh lainnya
adalah lipatan diagonal dari ujung cuping telinga menuju lubang telinga
yang juga mengindikasikan tanda penyakit jantung koroner.
Munculnya
lipatan itu adalah akibat dari sirkulasi dalam tubuh yang buruk,
termasuk pembuluh arteri di jantung. Beberapa ahli berpendapat bahwa
lipatan itu hanya tanda umum penuaan. Namun, sebuah penelitian
menggunakan teknologi CT scan terbaru untuk mengukur gejala penyakit
jantung koroner menunjukkan lipatan telinga memang menandakan penyakit
jantung, bahkan setelah peneliti mempertimbangkan faktor usia dan rokok.
4. Nyeri pada kaki
Kondisi
ini dikenal sebagai klaudikasio atau penyumbatan pembuluh arteri di
kaki. Penebalan atau pengerasan di dinding pembuluh akibat lemak
(aterosklerosis) bisa menyumbat pembuluh arteri di kaki. Biasanya
terjadi pada para perokok sebelum didiagnosa memiliki penyakit jantung
koroner.
Gejala nyeri di kaki saat berjalan ini harus segera
ditangani. Dokter akan memeriksa denyut dan mengukur tekanan darah serta
aliran darah di kaki untuk memastikan sirkulasinya normal.
Pemeriksaan
dini penyakit jantung koroner amat penting agar bisa ditangani segera
mungkin. Pengobatan dan diet yang tepat bisa diterapkan sebagai upaya
mencegah serangan jantung.
Lakukan aktivitas fisik teratur,
mengonsumsi sayuran dan sedikit produk hewani. Berjalan kaki secara
rutin juga bisa mengatasi keluhan nyeri kaki ini.