Sebuah
studi jangka panjang di awal era 60-an mengatakan hippocampus—yakni
otak pada bagian terpenting—menyusut hampir 2% per tahun terhadap mereka
yang mengalami obesitas tingkat lanjut, setingkat dengan gejala yang
terlihat pada penyakit Alzheimer.
Bagi orang yang memiliki berat
badan normal, hippocampus ini sangat penting untuk mengingat kembali
proses kenangan untuk selanjutnya. Penyusutan ini kurang lebih dapat
menyusut hingga setengah bahkan lebih, berdasarkan sebuah studi yang
dibahas pada konferensi Society for Neuroscience di Washington, DC.
Sebelumnya,
penelitian oleh saraf dan penulis Nicolas Cherbuin mengenai berat badan
dan otak ini lebih difokuskan pada dampak obesitas pada orang paruh
baya.
Namun, pada studi baru peserta yang berusia sekitar 60-64
tahun, memberikan bukti bahwa ada hubungan antara kegemukan di usia tua
dan menurunnya kemampuan kognitif, informasi penting seperti di Amerika
Serikat dimana penduduknya semakin tua dan semakin gemuk.
"Orang-orang
mungkin berpikir, 'Oh, saya di usia tua, saya pensiun, itu tidak akan
menjadi masalah'," kata Cherbuin. "[Padahal] semakin banyak obesitas,
semakin ada penyusutan."
Cherbuin dan rekan-rekannya menggunakan
magnetic resonance imaging
(MRI) atau Pencitraan Resonansi Magnetis, untuk memeriksa otak lebih
dari 400 orang dalam usia 60 tahun yang bersukarela untuk diteliti dalam
penelitian studi penuaan. Pada awal penelitian, subjek obesitas jauh
lebih kecil dari hippocampus.
Hasil penelitian tersebut
menyatakan, ada hubungan antara berat badan dan ukuran otak bagian
hippocampus. Ini dilakukan ketika peneliti memperhitungkan faktor
pendidikan, aktivitas fisik, dan faktor-faktor lain yang memiliki
kemungkinan dari penyebab perbedaan ukuran hippocampal.
Cherbuin mengatakan, akibat penyusutan ini pada akhirnya cenderung kehilangan ingatan, perubahan
mood, dan kurangnya konsentrasi serta tindakan dalam pengambilan keputusan.
Oleh
karena itu, kita harus menjaga tubuh kita dengan memperhatikan makanan,
olah raga, waktu istirahat dan aktivitas sehari-hari. “Jika kita tidak
melakukan tindakan tersebut sekarang, tentu akan berdampak pada 20 atau
30 tahun kemudian,” tutup Cherbuin.
(Winda Ayu Larasati)